Pantai Amal merupakan satu-satunya objek wisata pantai Kota Tarakan yang dikelola oleh pemerintah kota. Sebagai salah satu destinasi wisata, pantai ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal pada hari-hari biasa dan meningkat intensitas kunjungan pada hari libur. Namun, tingginya animo masyarakat juga membawa dampak negatif, yakni tingkat pencemaran yang semakin tinggi. Sehingga memicu rusaknya ekosistem pesisir pantai Pantai Amal. Salah satu tindak nyata yang bisa segera dilakukan adalah bersih-bersih pantai (coastal clean up). Coastal clean up merupakan suatu media pendidikan lingkungan, dimana masyarakat dapat turut serta berpartisipasi pada kegiatan International Coastal Clean Up yang merupakan gagasan masyarakat internasional, Ocean Concervacy. Hasil pengabdian kepada masyarakat di daerah pantai Amal Lama Kota Tarakan didapatkan 4 jenis sampah yang di pisahkan yaitu sampah dari masyarakat/warga, sampah dari budidaya rumput laut, sampah dari wisatawan, sampah dari alam. Sampah dari hasil bersih pantai sepanjang pantai amal lama didapatkan sampah sebanyak 303 kg yaitu didapatkan sebesar 60,5 kg dengan persentase sebesar 18,3% sampah yang berasal dari warga/masyarakat, sampah dari alam didapatkan sebesar 102 kg dengan persentase sebesar 30,8%, sampah dari wisatawan sebesar 75,5kg dengan persentase sebesar 22,8% dan sampah dari budidaya rumput laut sebesar 93 kg dengan persentase sebesar 28,1%.
|